Kembali pada perkembangan marga-marga Rangkuti ini. Selain daripada ke Hutalobu (Aekmarian)dan sekitarnya, ke Batang Natal dan Sekitarnya, ada lagi saspar Ompuan (saompu-senenek) manombak banua (mendirikan kerajaan) ke Pagur, ke Sirangkap, Rao-rao Panjaringan dan kedaerah Sipirok yaitu ke Lancat-Sipirok; berpindah-pindah sekitar 210 tahun yang silam (dari tahun 2012) tatkala tejadi perang Padri dalam rangka masuknya agama Islam di Indonesia, ada pula pindah ke Malaya (Malaysia sekarang), misalnya ke daerah Kelang, Johor dan Negeri Sembilan. Teapi perpindahan ke Malaysia dari Mandailing ini bukan saja karena berlatar belakang agama, jga karena perkembangan ilmu pencak silat mereka ada yang pindah ke Malaysia untuk mengajar pancak silat.Sekitar 120 tahun yang silam dari (2012) ada pula perpindahan berbagai-bagai marga Mandailing dari Mndailing ke Negeri Sembilan Malaysia, perpindahan ini disebabkan menjadi suatu pertikaian tentaang “Sifa Duapuluh” mereka pindah ke Malaysia itu berpendapat “Sifat itulah, Zat itu” demikian perpegangannya dalam aqidah Ketuhanan dan karena perselisihan faham ini lalau mereka mengikuti gurunya ke Malaysia yaitu Negeri Sembilan.
Dalam perpindahan tersebut tidak pula sedikit marga Rangkuti disamping berbagai marga yang ada di Mandailing, seperti Nasution, Batubara, Pulungan, Lubis dan lain-lain sebagainya.
0 comments:
Post a Comment